Istana Kubu yang didirikan oleh Raja Kubu, Syarif Al-Idrus merupakan salah satu situs sejarah kerajaan tertua di Kalbar
Kabupaten Kubu Raya memiliki Wisata Sejarah di 2 kecamatan berbeda, yaitu Kec. Kubu & Kec. Teluk Pakedai. Kedua kecamatan ini memiliki hubungan erat dengan keberadaan Kerajaan Kubu (yang dijadikan asal nama Kubu Raya), Kerajaan Kubu diperkirakan berdiri dari sejak abad ke 18 Masehi.
Keberadaan objek wisata sejarah Kerajaan Kubu di Kecamatan Kubu yang cukup terkenal di Kalimantan Barat merupakan salah satu situs sejarah yang tertua dan merupakan titik sasaran bagi para pelancong, baik pelancong dari dalam negeri maupun luar negeri yang kebanyakan dari etnis melayu, sering berkunjung dan berziarah ke situs wisata bersejarah di Kerajaan Kubu tersebut.
Sejarah Singkat Kerajaan Kubu
Kerajaan Kubu didirikan oleh Syarif Al Idrus, seorang penyebar ajaran islam dari Ar-Ridha Trim Hadralmaut. Rombongannya yang berjumlah 45 orang tiba pada 17 ramadhan 1144 Hijriah (1720 Masehi). Sebelumnya sempat berlabuh di Palembang, Semarang, Sukadana dan Mempawah, akhirnya mereka mendirikan perkampungan baru di daerah Suka Pinang. Kampung ini kemudian juga didiami penduduk Dayak dan berkembang pesat di bidang perdagangan. Kemudian kampung ini dipindahkan ke daerah Kubu sekarang. Dinamakan demikian karena saat itu memang dibangun kubu pertahanan dari kayu dan galian tanah untuk menghindari gangguan musuh dan bajak laut. Benteng pertahanan ini cukup ampuh menahan serangan musuh sehingga penduduknya menjadi lengah dan terlalu berharap dengan kekuatan bentengnya. Akhirnya suatu ketika raja Syarif Idrus tewas ketika serangan oleh kerajaan Siak.
Makam Syarif Idrus, Raja Pertama Kubu
Putra mahkota, Syarif Muhammad, kemudian menduduki takhta kerajaan dan melanjutkan pengakuan pada pemerintahan Belanda, seperti yang dilakukan Syarif Idrus. Saudara kandungnya, Syarif Alwi bin Idrus, menyatakan tidak setuju atas kejadian tersebut dan meninggalkan kota Kubu menuju Gunung Ambawang bersama rombongannya. Secara terang-terangan ia mengibarkan bendera Inggris sebagai pernyataan menentang Belanda. Syarif Alwi kemudian dikejar-kejar Belanda hingga kemudian ia sampai dan mendiami daerah jajahan Inggris di Serawak.
Sementara itu kerajaan Kubu tetap dibawah jajahan Belanda. Raja terakhir Kubu, Syarif Hassan pada zaman Jepang diangkat menjadi ketua Bestuur Komite bentukan Jepang. Setelah Jepang bertekuk lutut pada Sekutu, Syarif Hassan dipilih rakyat menjadi Self Bestuur kerajaan Kubu pada 1949-1958. Kerajaan Kubu kemudian berakhir dan diserahkan kepada pemerintahan republik Indonesia.
keren info wisatanya gan.. mantap..
BalasHapuswww.kiostiket.com