MENUJU TEKAD KUBU RAYA UNTUK INDONESIA :: MEWUJUDKAN KUBU RAYA YANG TERDEPAN DAN BERKUALITAS :: BERLARI LEBIH KENCANG & BERPROSES LEBIH CEPAT :: DENGAN PESONA KEINDAHAN WISATA KUBU RAYA ::
  • Istana Kubu yang didirikan oleh Raja Kubu, Syarif Al-Idrus merupakan salah satu situs sejarah kerajaan tertua di Kalbar
  • Menyusuri Daerah Aliran Sungai Kakap dengan menggunakan speed boat menjadi daya tarik tersendiri
  • Tiga petani dari Kabupaten Kubu Raya yang mewakili Kalimantan Barat terpilih menjadi petani terbaik di tingkat nasional
  • 8 Ikan Arwana Mahal di Indonesia
  • Hutan mangrove yang terdapat di Kec. Batu Ampar, Kec. Teluk Pakedai dan Kec. Kubu merupakan hamparan alam yang mempesona.
  • Keanekaragaman khasanah budaya di Kubu Raya salah satunya adalah Budaya Melayu
  • Kubu Raya banyak memiliki pulau kecil yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang berprofesi sebagai nelayan
  • Wisata religi yang paling menarik dan menyita perhatian masyarakat adalah di Sungai Raya yaitu Ritual Sembahyang Kubur & Pembakaran Wangkang
  • Wisata Kuliner di Kubu Raya yang paling diminati para wisatawan adalah makanan khas melayu dan seafood
  • Kubu Raya memiliki daya tarik wisata yang berlimpah seperti wisata sungai, pantai, gunung, keanekaragaman flora & fauna.
  • Maha Vihara Maitreya yang terletak Sungai Raya adalah Vihara terbesar & termegah yang ada di Kalimantan Barat
  • Hotel Gardenia Sungai Raya menawarkan konsep yang istimewa, yaitu penginapan di Villa yang berbalut keasriam alam dan Taman Rekrasi Fantasia

Kamis, 07 Juni 2012

Beras Lokal KKR

SUNGAI KAKAP
 
Setelah booming beras lokal Kubu Raya dengan merek Anggrek Macan, kini beras lokal Kubu Raya kembali memasuki pasaran dengan merek Langsat Mas yang diproduksi di Desa Parit Keladi II, Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Munculnya merek dagang baru dengan kualitas yang baik membuat beras lokal Kubu Raya kembali bersaing dengan beras impor yang ada di pasaran. Bupati Kubu Raya H Muda Mahendrawan SH mengatakan munculnya merek Langsat Mas berasal dari gabungan para gapoktan terus dimotivasi untuk menciptakan peluang meningkatkan produksi pertanian yang ingin menjual hasil produk mereka.
“Kita harapkan nantinya muncul beras jenis baru dari berbagai daerah di Kubu Raya. Karena di Kubu Raya akan ada perluasan areal sekitar 2.000 hektare. Asalkan semuanya benar-benar beras jenis asli dari Kubu Raya yang diolah dan mudah-mudahan peminatnya semakin banyak. Sehingga harga juga bisa berimbang di pasaran. Namun tidak menutup kemungkinan jika daerah lainnya akan membuat merek dagang untuk beras lokal Kubu Raya yang berkualitas,” kata Muda, kemarin.

Diakuinya pula, bila semua petani sudah produktif, tentu lahan tidur yang ada di Kubu Raya akan dimanfaatkan dan masyarakat akan semangat, dan hasil beras di Kubu Raya akan lebih meningkat lagi.
“Sesuai dengan program nasional, kita dipercaya untuk food estate di Kubu Raya processing-nya gapoktan melalui gudang dan proses penggilingan. Jika direncanakan dengan baik melalui pelatihan dan permodalan yang diberikan secara bergulir dari berbagai pihak, tentu nantinya akan lebih profesional,” ucapnya.
Muda menuturkan pengelolaan dan peningkatan produksi beras di Kubu Raya diharapkan dapat mencukupi kebutuhan beras yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Ir Suharjo mengungkapkan, terdapat 3.000 hektare potensial lahan yang dapat dijadikan potensi untuk beras lokal Kubu Raya.
“Lahan itu sudah 90 persen sudah dua kali tanam. Contoh panen tadi sudah menghasilkan 7,3 ton dan itu di panen real, karena kita panen pakai anggar. Jika rata-rata petani sudah menghasilkan 7 ton, tentu hasil yang mereka dapat juga sangat mencukupi untuk menghidupi kebutuhannya,” ungkapnya.
Suharjo menjelaskan, penghasilan yang didapatkan dari para petani juga sangat besar. Jika dengan hasil yang cukup, tentu masyarakat juga akan sejahtera. “Sesuai dengan keinginan Pak Bupati untuk rakyatnya sejahtera tentu dapat tercapai. Mereka nanti akan terus difasilitasi oleh Distannak melalui pendampingan budi daya, memfasilitasi dengan kebutuhan mereka. Perhatian pemerintah ini menjadi modal usaha dari koperasi sehingga mereka punya simpanan pokok yang sudah ada,” jelasnya. (oen)

0 komentar:

Posting Komentar