MENUJU TEKAD KUBU RAYA UNTUK INDONESIA :: MEWUJUDKAN KUBU RAYA YANG TERDEPAN DAN BERKUALITAS :: BERLARI LEBIH KENCANG & BERPROSES LEBIH CEPAT :: DENGAN PESONA KEINDAHAN WISATA KUBU RAYA ::
  • Istana Kubu yang didirikan oleh Raja Kubu, Syarif Al-Idrus merupakan salah satu situs sejarah kerajaan tertua di Kalbar
  • Menyusuri Daerah Aliran Sungai Kakap dengan menggunakan speed boat menjadi daya tarik tersendiri
  • Tiga petani dari Kabupaten Kubu Raya yang mewakili Kalimantan Barat terpilih menjadi petani terbaik di tingkat nasional
  • 8 Ikan Arwana Mahal di Indonesia
  • Hutan mangrove yang terdapat di Kec. Batu Ampar, Kec. Teluk Pakedai dan Kec. Kubu merupakan hamparan alam yang mempesona.
  • Keanekaragaman khasanah budaya di Kubu Raya salah satunya adalah Budaya Melayu
  • Kubu Raya banyak memiliki pulau kecil yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang berprofesi sebagai nelayan
  • Wisata religi yang paling menarik dan menyita perhatian masyarakat adalah di Sungai Raya yaitu Ritual Sembahyang Kubur & Pembakaran Wangkang
  • Wisata Kuliner di Kubu Raya yang paling diminati para wisatawan adalah makanan khas melayu dan seafood
  • Kubu Raya memiliki daya tarik wisata yang berlimpah seperti wisata sungai, pantai, gunung, keanekaragaman flora & fauna.
  • Maha Vihara Maitreya yang terletak Sungai Raya adalah Vihara terbesar & termegah yang ada di Kalimantan Barat
  • Hotel Gardenia Sungai Raya menawarkan konsep yang istimewa, yaitu penginapan di Villa yang berbalut keasriam alam dan Taman Rekrasi Fantasia

Kamis, 07 Juni 2012

Kubu Raya Juara Umum

KUBU Raya juara umum Kejuaraan Daerah (Kejurda) Renang mengalahkan Kota Pontianak yang selama ini kerap menjadi juara umum. Kejurda renang yang memasuki tahun ke empat ini dilaksanakan di Kolam Renang Oevaang Oeray di Komplek GOR Pangsuma Pontianak (18-19/5).  Kubu Raya memperoleh 42 emas, 31 perak, dan 28 perunggu. 


Menariknya, meski menjadi juara umum renang tingkat provinsi ini, Kabupaten Kubu Raya ternyata belum memiliki kolam renang standar untuk latihan atlet. “Jangankan yang standar, kolam renang biasa saja kami belum punya,” kata Sekretaris Persatuan Renang seluruh Indonesia Kabupaten Kubu Raya, Abdulah Asrafi. 
Karena belum memiliki kolam renang, para atlet renang Kubu Raya mendapatkan porsi latihan yang sedikit. Untuk latihan mereka harus meminjam kolam renang Oevaang Oeray dan berbagi waktu dengan atlet dari Kota Pontianak dan juga pengunjung. 


“Kami memang kesulitan saat latihan. Kalau mau latihan biasanya diberi waktu sore hari di Oevang Oeray,” ujar Abdullah. Kejurda renang ini diikuti 82 peserta dari enam kabupaten atau kota di Kalbar, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Kapuas Hulu, Ketapang dan Landak. Pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia Kalbar Firdaus mengatakan memberi apresiasi atas keberhasilan atlet-atlet renang Kubu Raya. “Meski memiliki banyak keterbatasan mereka mampu menjadi juara umum,” ujar Firdaus. 


Menurut Firdaus, hal ini membuktikan bahwa di daerah juga memiliki atlet-atlet yang potensial. “Coba bayangkan, mereka tidak memiliki kolam renang untuk latihan. Kadang latihan di sungai. Tapi masih mampu juara. Kalau mereka punya sarana latihan yang lengkap dan terus dibina saya yakin akan banyak atlet Kalbar yang maju ke tingkat nasional,” ujar Firdaus yang selama puluhan tahun berkecimpung di dunia olahraga renang ini. 


Menurut Firdaus, prestasi olahraga renang Kalbar di tingkat nasional masih tergolong rendah. “Kalbar itu secara nasional urutan 20 besar dibanding daerah lain di Indonesia. Kalau dilihat dari prestasi individu memang ada sejumlah atlet kita yang unggul, tetapi kalau dilihat secara keseluruhan Kalbar masih rendah prestasinya,” ujar Firdaus. 


Menurut Firdaus hal ini karena memang pengembangan atlet serta event kejuaraan renang masih sedikit. Dalam setahun hanya ada satu kejuaraan besar yakni kejurda. “Bagaimana kita mau meningkatkatkan prestasi renang jika begitu,” tuturnya dengan nada tanya..   Firdaus membenarkan bahwa banyak daerah di Kalbar yang belum memiliki kolam renang yang standar untuk latihan. 


Karena itu Firdaus mengharapkan agar pemerintah kabupaten atau kota memberikan perhatian bagi pengembangan atlet renang dengan menyediakan fasilitas renang.  Di Pontianak sendiri para atlet yang hendak latihan di kolam renang Oevaang Oeray juga harus berbagi dengan para pengunjung. “Kami kan biasa dapat jatah latihan sore. Sekitar pukul 17.00 WIB. Saat latihan itu kadang di kolam masih ada pengunjung yang berenang. Kalau kami nekat latihan, pengunjung marah. Karena mereka merasa bayar saat masuk ke sana,” keluh Firdaus.  (Sumber: http://www.pontianakpost.com)

0 komentar:

Posting Komentar